(PANGKALPINANG) Dari lantai 4 studio mini RRI di kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., hadir sebagai narasumber dalam kegiatan dialog interaktif dengan tema “Potensi BIPA di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”.
Bersama kedua narasumber lainnya yaitu ; Muhammad Irsan, S.S., M.Hum., Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Dody Sugiarto, M.Pd., ketua APPBIPA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, rektor UnMuh BaBel juga merupakan salah satu dari dewan penasehat APPBIPA periode tahun 2022-2026.
Dalam dialog interaktif ini, dijelaskan terlebih dahulu apa itu BIPA? BIPA adalah Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing, yang merupakan perpanjangan tangan untuk menjalankan amanat undang-undang no.24 tahun 2009 pasal 44 ayat 1 menjelaskan bahwa pemerintah meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap dan berkesinambungan.
APPBIPA adalah afiliasi bagian dari pengajar bahasa Indonesia bagi penutur Asing, dan Bangka Belitung termasuk provinsi yang termuda terbentuknya APPBIPA.
“Tugas kita disini adalah membantu pemerintah menginternasionalisasikan bahasa Indonesia, yang bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan, ada pendekatan pariwisata, olahraga, budaya, sosial, dan kita terpusat pada pendekatan pendidikan & kebudayaan” ujar Dody.
Meskipun terbilang baru APPBIPA Bangka Belitung sudah mulai bergerak menginternasionalisasikan bahasa Indonesia, yaitu telah mengajar BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing), untuk mahasiswa Thailand pada level A1 (pemula). Pada level 4 ada saudara Haiyudi, S.Pd., M.Ed.,(dosen UnMuh Babel) yang menjadi pengajar BIPA, sekaligus sebagai sekretaris KUIK di UnMuh BaBel dan sekretaris dalam kepengurusan APPBIPA BaBel.
Untuk diketahui bahwa ada 7 tingkatan level dalam pengajaran BIPA mulai dari A1 (Pemula) hingga mencapai level A7 (Mahir). Karena pengajaran bahasa Indonesia untuk orang asing berbeda dengan orang indonesia pada umumnya, ada metodologi tertentu dalam pengajaran BIPA.
Dijelaskan oleh Dody saat ini APPBIPA BaBel juga sudah melakukan kerjasama dengan pihak Jepang, yaitu ada 2 Universitas akan mulai dilakukan pengajaran BIPA pada bulan Desember atau Januari nanti. Permasalahannya saat ini adalah di Bangka Belitung belum terdapat mahasiswa asing, sehingga pengajaran BIPA belum dapat dilakukan secara langsung. Namun untuk saat ini sudah dapat melakukan pengajaran secara online, dan ada program terbaru yaitu program BIPA di Filipina yang diajarkan oleh Agci Hikmawati, M.Pd., (dosen UnMuh BaBel).
“Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan UPT dari badan pengembangan bahasa yang diberikan tugas oleh menteri pendidikan kebudayaan riset dan teknologi, untuk melakukan pembinaan, pengembangan bahasa dan sastra, mencanangkan 3 program prioritas tugas utama yaitu literasi kebahasaan dan kesastraan, perlindungan bahasa dan sastra, dan internasionalisasi bahasa Indonesia”, jelas Irsan.
Dalam dialog interaktif bersama RRI, pembawa acara menanyakan mengenai bagaimana sinergitas dan kolaborasi dengan perguruan tinggi dalam membentuk program BIPA, seperti apa implementasinya diperguruan tinggi? pertanyaan ini dijawab oleh rektor UnMuh BaBel dengan menjelaskan keutamaan bangga berbahasa Indonesia.
“Pertama kita mengapresiasi UPT kantor bahasa yg begitu gigih mensosialisasikan BIPA, kita ini sering menganak-tirikan bahasa Indonesia, untuk itu kita harusnya bangga menggunakan bahasa Indonesia”.
“Ini menjadi hal yang positif dalam gerakan penggunaan bahasa Indonesia khususnya di kampus, di UnMuh BaBel, di akhir semester semua mahasiswa akan mengikuti tes kopetensi atau kemampuan berbahasa Indonesia sebagai syarat untuk lulus menjadi sarjana dan sampai saat ini masih berjalan dan ini merupakan kerjasama dengan pusat bahasa”.
“Saya sebagai rektor mengambil kebijakan pada prodi bahasa Inggris ada kurikulum mengenai BIPA.
Karena visi dari UnMuh BaBel, menjadi perguruan tinggi yang berkemajuan dan berdaya saing tingkat internasional tahun 2034, untuk itu salah satu program kita adalah membentuk KUIK (kantor urusan internasional dan kerjasama), dan tahun depan kami juga akan kedatangan 9 mahasiswa asing dari Palestina, dan ini adalah kesempatan untuk mengajarkan bahasa Indonesia selama 3 bulan, ini adalah salah satu pokok-pokok pikiran, bahwa UnMuh BaBel harus maju bersama membangun Bangsa”.
“Untuk mensupport program BIPA, UnMuh BaBel punya prodi Bahasa Inggris, kami punya program kurikulum semacam mata kuliah khusus mengenai BIPA, dan kita juga memiliki 4 dosen dengan basic Bahasa Indonesia, seperti yang tadi dijelaskan setiap akhir semester sebelum pendadaran, semua mahasiswa dibekali tes kopetensi berbahasa Indonesia, inilah bentuk support UnMuh BaBel terhadap BIPA,” pungkas rektor.(Mj)