(PANGKALAN BARU) – Selasa Pagi (11/10/2022) Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung mengundang dan menghadirkan Din Syamsuddin dihadapan 400-an lebih mahasiswa baru yang hadir di ruang auditorium dalam acara kuliah umum dengan tema “Peran Mahasiswa Sebagai Kader Muhammadiyah Dalam Menghadapi Era Digitalisasi”.
Turut hadir mantan rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) yang pertama yaitu Prof. Dr. Bustami Rahman, M.SC., sebagai tamu kehormatan, para pimpinan muhammadiyah Bangka Belitung, dosen dan tendik, serta segenap civitas akademika UnMuh BaBel.
Sebelum kuliah umum dimulai, rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., menyematkan atau memakaikan stanjak depati amir (tokoh pahlawan nasional Bangka Belitung) kepada Din Syamsuddin yang menjadi tokoh bangsa dan sekaligus tokoh nasional yang diperhitungkan di mata dunia.
“Hari ini kita akan mendapatkan pencerahan dan berkemajuan dari tokoh bangsa kita, tokoh nasional sekaligus tokoh internasional, yang memberikan pengaruh terhadap keputusan-keputusan peradaban internasional”.
“Apa yang akan beliau berikan kepada kita dengan pengetahuan umum dan pengetahuan agamanya yang luar biasa, semoga semua mahasiswa bisa mencernanya. Kampus kita ini tidak memandang ras, suku, dan agama, pak Din, karena disini juga ada yang non islam dan difabel”.
“Saya juga akan mengapresiasi mahasiswa dengan pertanyaan yang terbaik, akan mendapatkan door proze, dalam sesi tanya jawab bersama prof. Din Syamsuddin nanti”, ujar rektor.
Kehadiran 400-an lebih mahasiswa baru dalam kuliah umum ini, disapa oleh Din Syamsudin dengan penuh hangat dan semangat.
“Selamat datang kepada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, selamat menjadi bagian dalam UnMuh BaBel dan selamat berada dalam rumah besar Muhammadiyah,”.
Kemudian ia menjelaskan bahwa Muhammadiyah itu tidak hanya sebuah nama organisasi islam saja, tetapi esensinya lebih besar dari itu.
“Muhammadiyah itu gerakan aksi, gerakan amal yang tidak berhenti pada iman yang disimpan didalam dada tapi iman yang harus menjelma dalam perbuatan nyata berupa amal-amal usaha Muhammadiyah dari tingkat paling bawah sampai tingkat paling tinggi”.
Ada 14 ribuan sekolah, 174 PTMA, rumah sakit, panti asuhan, sehingga Muhammadiyah diakui diluar negeri sebagai the largest organitation islamic in the world (organisasi islam terbesar di dunia). Ini dilihat dari banyaknya lembaga atau institusi dalam berbagai bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi dan sebagainya”,
“Dan ternyata UnMuh BaBel ini penuh dengan kreativitas dan inovasi, terlihat dari adanya library kafe, dan juga pesan yang dalam dari mars UnMuh Babel, berkemampuan dan berpengetahuan, berilmu amaliah, beramal ilmiah (artinya tidak emosional), luar biasa”, ungkapnya.
Sesuai dengan tema kuliah umum, dunia saat ini mengalami perkembangan yang sangat cepat yaitu perubahan iklim dan pemanasan global, dan juga mengalami proses globalisasi akibatnya tidak ada lagi batas negara atau negara tanpa tapal batas (artinya kita dengan mudah dapat mengakses informasi negara lain, seperti melalui Internet atau bahkan datang langsung ke negara tsb).
Sebagai mahasiswa kita tidak lagi dapat menghadapinya dengan cara atau metode yang lama, kita akan tertinggal dibelakang.
Kita harus siap melakukan penyesuaian diri (self adjustment) karena kita sekarang berada di era digital, era informasi yang perlu akrab dengan teknologi informatika baru dan canggih.
Dengan teknologi kita akan menggenggam dunia. Teknologi ini bisa berdimensi ganda, yaitu dapat berdampak positif atau negatif tergantung usernya atau pemegang teknologi tersebut.
Pada sesi tanya jawab, ada banyak mahasiswa yang antusias untuk bertanya kepada narasumber yang penuh inspirasi ini.
Din membagikan pengalamannya dengan ungkapan yang sangat terkenal didunia pesantren yaitu at-thariqoh ahammu minal-maddah (cara/metode itu lebih penting dari pada materi), yaitu suatu materi dapat berbeda penerimaan materinya, tergantung siapa yang akan menyampaikan materi yang terbaik lah yang akan sampai.
Sebelum mengakhiri kuliah umum, Din mengingatkan kepada mahasiswa kunci agar kita berhasil menggenggam dunia dalam era digitalisasi .
“Tentukan apa tujuan kita dalam menggunakan tekhnologi tersebut, agenda apa yang akan kita lakukan dalam mencapai tujuan tersebut, tetaplah istiqomah atau konsisten dalam mencapai tujuan, dan nikmatilah hasil dari tujuan yang baik tersebut”, pungkasnya. (Mj)