(PANGKALAN BARU) Di halaman kampus Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (12/09/2023), sembari menunggu bus menuju bandara Depati Amir Pangkalpinang, Fathan bersama teman-teman asik bercengkrama dan bersiap-siap pulang kembali ke PTMA asalnya yakni Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Fathan Abdullah Hikam, satu dari 753 Mahasiswa peserta KKN MAs, menceritakan pengalamannya selama 40 hari melakukan kegiatan pengabdian di Dusun Juruh, Desa Dendang, Kecamatan Kelapa, Bangka Barat dengan bimbingan DPL-nya Diana Pramesti, M.Pd.
Kepada kami, Fathan bercerita perihal keseruan mereka ketika melakukan pengabdian di dusun tersebut. “Banyak banget kesan dan pesan dari saya pribadi. Tentunya memiliki hal baru pastinya, punya banyak teman, kita jadi tau bersosialisasi dengan warga yang ada di Bangka, Dusun Juruh, Desa Dendang, Kecamatan Kelapa, Bangka Barat”.
“Disana masih banyak yang kesulitan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasinya, mereka menggunakan bahasa daerahnya. Kita jadi lebih tau terkait dengan bahasa daerah sini, seperti “aoklah” (iya lah), ini menjadikan kita bisa belajar lagi bahasa daerah”.
“Selain bahasa daerah setempat, kita belajar bagaimana bisa menyatukan dari berbagai macam daerah agar bisa berjalan bareng dengan teman-teman KKN MAs, yang berasal dari beragam daerah juga”, tutur Fathan.
Fathan menjelaskan bahwa program kerja dari kelompok mereka berjalan tanpa hambatan. “Proker kita Alhamdulillah berjalan dengan lancar, kita saling membantu, saling berkolaborasi dan saling melengkapi antara sesama peserta KKN”.
“Sebenarnya banyak drama selama KKN, tapi ketika mendekati akhir dari pengabdian, kita baru merasakan namanya kesedihan untuk berpisah. Apalagi kami tinggal bareng sama atok Sugeng yang selalu memperhatikan dan menjaga kami dalam satu rumah itu, kami merasakan banget menjadi satu keluarga”, ucap Fathan sambil menahan tangis.
“Kalau dikelompok lain kan kebanyakan ada yang cinta lokasi, kalo kami sama sekali gak ada”, kata Fathan sambil tertawa. Makanya pas kita mau pulang naik bis itu pecah banget, kita nangis bareng”.
“Yang awalnya kami masih sungkan dengan pak Kadus, akhirnya kami tangis-tangisan dengan beliau, ini sangat menyenangkan, seru sekali bisa bersosialisasi dengan warga sekitar, mereka juga sepertinya merasa kehilangan kami”.
“Pulang ke Purwokerto ini saya bawa oleh-oleh bahasa daerah Bangka, menyenangkan bahasanya, aoklah”, ucap Fathan tersenyum. Dan tentu saja ada ragam cerita perihal kegiatan kami selama di Bangka ini, bisa kita ceritakan dan menjadi pembelajaran juga buat adek-adek tingkat disana”, tutup Fathan. (Mj)
Ayo kuliah di UnMuh BaBel kampus yang Berkemajuan dan Mencerahkan.
Info lengkap kunjungi website kami : pmb.unmuhbabel.ac.id dan WA Admin (0812 – 7493 – 1707)
IG & Twitter : unmuh-babel
FB & Youtube : Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
OLEH : HUMPRO UNMUH BABEL