(BANDAR LAMPUNG) Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM., hadiri Rapat Kerja Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta dilingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II (LLDIKTI II) dengan mengusung tema “Semarak MBKM untuk Melahirkan Generasi Unggul”.
Raker ini diselenggarakan pada 15-17 September 2023, di Hotel Novotel Bandar Lampung, diikuti oleh 178 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Sumbagsel, serta turut dihadiri oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kementrian Pendidikan, Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc., dan Direktur Kelembagaan, Dr. Lukman, S.T., M.Hum.
Menurut Fadillah ada beberapa catatan penting yang dibahas dalam Raker tersebut terutama menyikapi Permendikbud Ristek nomor 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Merdeka Belajar, Akreditasi Perguruan Tinggi, Akreditasi Program Studi.
“Akreditasi Perguruan Tinggi itu menjadi penting dan tidak perlu kita risaukan karena berproses, dan proses itu ada perubahan penyebutan terutama dibidang AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi)”.
“Terkait biaya akreditasi akan dibebankan kepada negara untuk yang akreditasi minimal, namun untuk akreditasi yang sifatnya Unggul keatas dibebankan kepada masing-masing Program Studi atau Perguruan Tingginya”, ujar Fadillah.
“Ada beberapa hal yang harus kita fahami bahwa organisasi perguruan tinggi yang sehat itu harus memenuhi syarat tiga aspek ‘sehat’ berikut yakni ; sehat organisasi, sehat akademik dan juga sehat finansial”.
“Dan yang paling penting itu adalah sehat organisasi, artinya Pimpinan Perguruan Tinggi dan yayasan dalam hal ini BPH Muhammadiyah harus seiring sejalan, senafas, sehingga visi dan misi bisa terwujudkan. Jangan sampai ada konflik yayasan dengan perguruan tinggi dan sebaliknya.”
“Sehat akademik artinya, dosen dan tendik, terutama dosen harus diberikan kesempatan peningkatan kualifikasi mulai jenjang karir dosen, dari asisten ahli hingga ke guru besar. Sehingga itu menjadi hal yang penting untuk peningkatan Sumber Daya Manusia dan masalah kurikulum bidang akademik. Terakhir, sehat finansial menjadi penting agar kampus itu menjadi perguruan tinggi yang sehat”, ucapnya.
Fadillah menambahkan ada materi dari Kepala LLDIKTI wilayah II Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc., dengan beberapa poin yang menjadi catatan penting.
Dikatakannya bahwa LLDIKTI akan berusaha untuk menyampaikan aspirasi dari masing-masing perguruan tinggi tentang bagaimana dosen yang sedang menjalani tugas belajar.
“Hal ini sedang dibahas dan diperjuangkan untuk empat kriteria tugas belajar bagi dosen, antara lain ; dosen yang tugas belajar dengan melepas jabatan, dosen yang tugas belajar dengan tidak melepas jabatan, dosen dengan biaya mandiri dengan melepas jabatan, dan dosen tugas belajar biaya mandiri dengan tetap memegang jabatan”.
“Nah, dari empat hal ini, baru satu yang dibahas yang lainnya sedang dibuat formulasinya agar dosen-dosen yang biaya sendiri itu dapat kuliah dan sertifikasinya tetap dibayar. Jadi kita merekomendasikan kepada kementrian dan bidang terkait agar dosen-dosen itu tetap dibayar sertifikasinya”.
“Karena, terutama bagi mereka yang tidak mendapatkan beasiswa atau biaya mandiri, ini yang menjadi permasalahan. Dan juga bagaimana mengenai dosen-dosen yang mengambil kuliah studi lanjut yang berada dalam provinsi dan diluar provinsi, terkait masalah jarak, itu tetap diprioritasikan untuk dicari solusinya yang terbaik”, pungkas Fadillah. (Mj)
“Ayo kuliah di UnMuh BaBel kampus yang Berkemajuan dan Mencerahkan”
Info lengkap hubungi WA Admin (0812 – 7493 – 1707), kunjungi kami di
website : pmb.unmuhbabel.ac.id
IG : https://instagram.com/unmuh_babel
FB : https://www.facebook.com/unmuh.bangkabelitung
Youtube : Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
Production By : HUMPRO UNMUH BABEL