(PANGKALAN BARU) Setelah pada tanggal 28 OKtober 2022 yang lalu bertepatan dengan sumpah pemuda, Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Ir. Fadilah Sabri, S.T., M.Eng.,IPM., mempublikasikan hasil laporan penelitiannya bersama 6 peneliti lainnya; Desfa Yusmaliana, M.Pd., Rajab Vebrian, M.Pd., M.Iqbal Arrosyad, M.Pd., Adi Saputra, M.Pd.I., Muhammad Tohir, M.Pd., dan Azhar Yadi, S.E., mengenai Indeks Kesalehan Sosial (IKS) Kabupaten Bangka Barat, maka pada Jum’at 23 Desember 2022 dilakukan zoom meeting untuk memaparkan hasil penelitian tersebut dengan dinas-dinas terkait di kabupaten Bangka Barat.
Acara pemaparan hasil penelitian IKS yang dilakukan secara daring ini dipandu oleh M.Tohir, S.Hum., M.Pd., dan dibuka dengan kata sambutan dari Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Dzihan Khilmi Ayu Firdausi, M.Pd.
“Ini adalah bentuk perhatian kami dari UnMUh BaBel dalam memfollow up RPJMD yang kita laksanakan bersama. Ini menjadi tugas utama kami dari akademisi dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan mentransfer ilmu pengetahuan. IKS ini penting dan perlu diteliti atau dikaji diprovinsi maupun kabupaten-kabupaten lainnya. Saya mengucapkan teimakasih kepada pimpinan UnMuh BaBel maupun kabupaten Bangka Barat yang telah mendukung kegiatan ini dan semoga nanti berlanjut dalam menjalin kerjasama serta kegiatan penelitian yang lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan oleh UnMuh BaBel dalam melakukan IKS di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung” ujar Dzhihan.
Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung sekaligus sebagai ketua tim peneliti menjelaskan bahwa penelitian IKS ini adalah keinginan UnMuh BaBel pasca penyusunan RPJMD beberapa waktu yang lalu sebagai sumbangsih bagi kabupaten Bangka Barat.
Untuk diketahui bahwa dalam penyusunan RPJMD Bangka Barat tahun 2021-2026, visinya adalah “Terwujudnya Masyarakat Bangka Barat Yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat”, dan misinya yaitu “Memajukan Sumber Daya yang Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia”.
Pada frasa “Bermartabat” dan dalam misinya ada frasa “Berakhlak Mulia”. Untuk itulah tim penelitian dari UnMuh BaBel melakukan penelitian bagaimana mengukur tingkat kesholehan masyarakat Bangka Barat yang “Bermartabat dan Berakhlak Mulia”.
Kemudian dibentuklah tim untuk penugasan kepada LSPIK (Lembaga Studi dan Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan) yang melakukan penelitian IKS. Selanjutnya dilakukan penelitian terhadap 400-an koresponden yang tersebar di kecamatan Jebus, Muntok, Parit Tiga, Kelapa, Simpang Teritip dan Tempilang.
“Saya mengapresiasi kabupaten Bangka Barat yang bersedia melakukan kajian IKS untuk dampaknya bagi program-program pemerintah berkesuaian, berdampak atau tidak. Dan untuk pemerintah daerah/kabupaten lainnya pun dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung dalam melakukan penelitian serupa, guna mengetahui seberapa efektifkah program-program kerja dari Pemda tersebut hal ini agar pihak dinas-dinas yang terkait dapat membuat program kerja yang ditetapkan oleh mendagri berkesuaian dengan hasil IKS ini, karena nilai-nilai ini hanya akan jadi angka-angka dan akan menurun seandainya tidak ada upaya tindak lanjut lainnya”, ungkap Fadillah.
Hasil penelitian IKS dipaparkan langsung oleh Desfa Yusmaliana, M.Pd., sebagai kata pengantar Desfa menjelaskan terdapat temuan oleh survey dunia tentang korelasi antara moralitas dan ketuhanan. Dan ternyata Indonesia merupakan negara tertinggi yang memiliki keterkaitan antara kepercayaan dengan Tuhan dan moralitas sebesar 96 %, penemuan ini sama dengan hasil penelitian dari kemenag RI, yang ini artinya agama memiliki seperangkat nilai yang dipatuhi bersama dan mempersatukan komunitas, yaitu nilai sosial hubungan manusia dengan manusia lainnya bahkan manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Jadi sikap dan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai kebaikan seperti tolong menolong, saling menghargai, sikap peduli terhadap sesama, iniah yang dikenal dengan istilah Kesalehan Sosial.
Kemudian Desfa menjelaskan tentang dimensi IKS dan indikator-indikatornya, instrumen pengumpulan data dan formulasi penghitungan IKS.
Dilanjutkan oleh Rajab Vebrian, M.Pd., yang menjelaskan mengenai hasil analisis Responden, berdasarkan dari jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, suku, agama, organisasi keagamaan. Dalam pemaparan melalui daring inipun terdapat respon dan tanya jawab mengenai hasil IKS dari dinas-dinas terkait di kabupaten Bangka Barat dengan tim peneliti dari UnMuh BaBel.
Dijelaskan bahwa tingkat level penelitian IKS ini terbagi dalam beberapa kategori yaitu ; sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi, sedangkan untuk menuju ke level sangat tinggi itu perlu adanya peningkatan program-program kerja, baik di bidang kesra – sosial – maupun agamanya.
Setelah melakukan penelitian terhadap koresponden di Bangka Barat, ternyata hasilnya indeks kesholehan masyarakat Bangka Barat termasuk kategori level baik yaitu tinggi 69,57 (60,00-80,00).
Lalu dari hasil penelitian ini dilakukan rekomendasi kepada pemerintah daerah Bangka Barat untuk meningkatkan IKS masyarakat Bangka Barat (Setda, Kecamatan, Kesbangpol, DLH, dan Pol PP) yaitu ;
1. Kesalehan individual/ritual, yakni keaktifan dalam melakukan pengajian dan keiskutsertaan dalam organisasi keagamaan
2.Pengetahuan tentang keterlibatan dalam good goverment dan pengetahuan tentang keterlibatan dalam konservasi pemeliharaan lingkungan dan restorasi.
3. Sikap/perilaku, yakni menghargai dan menghormati perbedaan dan keterlibatan dan ketertiban dalam good goverment.(Mj)
‘Ayo kuliah di UnMuh BaBel kampus yang Berkemajuan dan Mencerahkan’. Info lengkap kunjungi website kami @pmb.unmuhbabel.ac.id dan WA Admin (0812 – 7493 – 1707).
IG & Twitter : unmuh-babel
FB & Youtube : Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
BY : HUMPRO UNMUH BABEL