(BALI) Kisah ini bermula ketika putera daerah Bangka Belitung yang berasal dari desa Labu kecamatan Puding besar, Rokip berhasil meraih 4th runner up dalam perhelatan besar ajang nasional “Putera Ekowisata 2022” yang dilaksanakan di 100 Sunset Kuta Hotel, Kabupaten Badung, Bali pada Jum’at 25 November 2022.
Rokip merupakan mahasiswa prodi Ilmu Komputer FTS Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (UnMuh BaBel) semester 3 dan anak ke 6 dari ibu bernama Siti Sarah serta Ayah Ki Hajar.
Lomba Putera Ekowisata ini adalah ajang pemilihan duta pariwisata berbasis ekowisata, yakni pembangunan pariwisata berbasis ekosistem, yang pada tahun ini memasuki tahun ketiga pelaksanaan.
Awal mula keikutsertaan Rokip adalah ketika ia tertarik melihat pengumuman lomba di medsos, dan ada peluang besar bagi Rokip untuk bisa memperkenalkan wisata yang ada di Bangka Belitung melalui event nasional ini. Dan ia menyadari ada banyak sekali potensi di Bangka Belitung yang bisa diangkat dan diperkenalkan pada dunia luar, meskipun terkadang masih banyak dari masyarakat kita yang belum memahami bagaimana merawat dan menjaga lingkungannya agar tetap lestari.
Sebelumnya 2 tahun yang lalu sudah ada perwakilan dari Bangka Belitung yang mengikuti lomba Ekowisata tersebut dan Rokip tidak ingin memutuskan mata rantai keikut sertaan Putera Ekowisata perwakilan provinsi Bangka Belitung.
Rokip mulai berusaha melengkapi pemberkasan pada bulan Mei dan akhirnya terpilih sebagai finalis, setelah terpilih sebagai finalis dari Bangka Belitung ada banyak kegiatan yang harus diikuti oleh Rokip, seperti aksi memberikan manfaat dan inspirasi pada banyak orang.
Rokip menjelaskan bahwa ia dan seluruh finalis yang mewakili provinsi masing-masing melakukan karantina online kurang lebih selama 2 bulan, dengan jadwal setiap hari minggu mendengarkan materi dari pemateri yang telah ditentukan oleh panitia pusat, dan juga mengikuti deep interview online dipenghujung karantina online sebelum dikarantinakan secara offline selama 4 hari di Bali.
Dalam karantina offline, Rokip menceritakan bahwa mereka mengikuti washing ceremony dengan sash provinsi masing-masing, latihan opening dance dan opening number, resort wear competition, pertunjukan bakat (Rokip menunjukkan bakatnya dalam pembacaan puisi), deep interview dan yang terakhir Grand Final.
Rokip menjelaskan kegiatan yang ia ikuti tidak terlepas dengan dukungan yang luar biasa dari banyak pihak, seperti wardrop yang ia gunakan selama karantina maupun ketika ia masuk dalam grand final. Ia mendapatkan support dari tokoh-tokoh terkemuka di Bangka Belitung, dan tak terkecuali dari pihak kampus Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, termasuk teman-teman kelas dan dosen-dosen yang ikut mensupport Rokip mulai dari persiapan hingga pada tahap akhir perlombaan.
Akhirnya ia dapat mengukir prestasi dan pulang dengan meraih 4th runner up, dari finalis yang berjumlah 28 orang dari seluruh provinsi di Indonesia.
“Perjalanan yang tidak mudah bagi saya, karena harus berjuang tanpa lisensi atau asosiasi namun membuahkan hasil yang membanggakan untuk Provinsi Bangka Belitung”, ungkap Rokip.(Mj)