(PANGKALAN BARU) Setelah sukses menyelenggarakan Yudisium Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung program sarjana angkatan VI tahun akademik 2022/2023 Selasa (01/11/2022), masih segar dalam ingatan ada satu mahasiswa laki-laki bertampang manis diantara dua mahasiswi cantik yang dinobatkan sebagai mahasiswa-mahasiswa terbaik peraih IPK tertinggi.
Adalah Suwardian Ramadhan dengan nilai IPK 3.71 sebagai peraih nilai tertinggi dari program studi PJKR FKIP UnMuh BaBel.
Ia lahir di Jakarta, 29 Desember 1998, dan bertempat tinggal di Belinyu, kabupaten Bangka, terlahir dari ibu Supatmi dan Ayah Arwanto.
Inilah cerita Suwardian untuk dibagikan kepada teman-teman UnMuh BaBel sebagai motivasi dibalik kegigihannya dalam menempuh pendidikan dengan seabrek aktivitasnya diluar kegiatan kampus.
Suwardian, bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan prestasi sebagai mahasiswa terbaik prodi PJKR?
“Hingga detik ini saya sangat mencintai dan sangat bangga kepada prodi PJKR, prodi saya sendiri, banyak sekali yang ingin saya sampaikan akan tetapi pada dasarnya saya berharap untuk kedepannya beberapa tahun lagi ada sesosok mahasiswa/i yang nanti mampu menjadi agent of change”.
“Mahasiswa yang awalnya tidak mengetahui apa-apa kemudian berproses, ia menjadi bisa dan bisa bersaing dimanapun, tetap semangat dan mempunyai tekad yang kuat bahwa mahasiswa UnMuh BaBel khususnya prodi PJKR, kuat mentalnya dan mampu menjadi mahasiswa terbaik diamanapun berada”.
Ia memiliki Motto hidup yaitu: “Bergerak tanpa batas, lelah hanyalah ilusi”. sesuai dengan kegiatannya ketika masih kuliah yang banyak aktif pada kegiatan seperti di BEM, HIMA, Komandan Resimen Mahasiswa, dan menjadi wakil ketua sanggar sang surya.
Apa kegiatan Suwardi saat ini?
“Saat ini kegiatan saya adalah mengajar di SMA Muhammadiyah Pangkalpinang dan SMK Penerbangan Angkasa Nasional Kota Pangkalpinang. Saya juga aktif diorganisasi eksternal, juga memiliki usaha pembuatan seragam konveksi kaos. Selain itu saya pun menyukai dan aktif didunia musik tradisional yaitu dambus, juga menjadi wasit juri pencaksilat wilayah Bangka”, pungkas Suwardi.
Dari kisah para mahsiswa yang berprestasi ini, UnMuh BaBel Patut bangga memiliki mahasiswa-mahasiswa berprestasi seperti Yopa, Sylvia, Suwardi dan semua mahasiswa yang menempuh pendidikan di UnMuh BaBel. Mereka mencintai kampus dan bangga menjadi bagian dari civitas academica dan berjanji akan menjaga nama baik kampus dimanapun berada, sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa yang bermarwah.
Seperti yang dikatakan oleh Suwardian, jadilah agent of Change, orang-orang yang mampu merubah suatu keadaan menjadi lebih baik, lebih kreatif, trampil dan lebih manfaat untuk orang banyak.(Mj)