(PANGKALAN BARU) – Dalam rangka penetapan program Pembinaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi tahun 2022, Universitas Telkom sebagai salah satu pelaksana program pembinaan berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi dengan tujuan untuk meningkatan mutu Program Studi dalam Perguruan Tinggi.
Bertempat di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Selasa 1 November 2022 pukul 10:30 WIB, dilakukan kegiatan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Universitas Telkom, Universitas Sumatera Selatan, STIE IBEK, Universitas Aisyah Pringsewu dan Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjalin kerjasama yang intensif dengan ruang lingkup yang lebih luas terhadap sesama perguruan tinggi agar memberi manfaat dalam menunjang peningkatan mutu di masing-masing kampus.
Kegiatan penandatanganan ini di hadiri oleh para petinggi perguruan tinggi, antara lain; Rektor universitas Telkom, Prof.Dr. Adiwijaya, S.Si., M.S.i., wakil rektor I Bidang Akademik Universitas Telkom, Dr. Dadan Rahadian, Direktur Sekretariat dan Perencanaan Strategis, Dr. Anisah Firli, beserta staff.
Wakil Rektor II Universitas Sumatera Selatan, Rabin Ibnu Zainal, S.E., M.Sc., Ph.D. Ketua STIE IBEK, Fery Panjaitan, S.E., M.M., Rektor Universitas Aisyah Pringsewu, Wisnu Probo Wijayanto, S.Kep., Ners., MAN., dan Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., yang didampingi oleh Wakil rektor I Dr. Pratiwi Amelia, M.Pd.Bi., wakil rektor II Yuanita, M.Pd., dan jajarannya.
Rektor Universitas Muhammadiyah yang dipercaya menjadi tuan rumah, dalam kata sambutannya mengucapkan terimakasih atas kunjungan Universitas Telkom dan juga beberapa Perguruan Tinggi yang telah hadir.
“Saya senang kita disini bisa sharing dan berharap hal ini bermanfaat atas kedatangan para rektor dan perwakilan dari beberapa Perguruan Tinggi ini, karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling banyak manfaat untuk manusia lainnya, mohon maaf jika ada kekurangan”.
Kemudian Fadillah menjelaskan tentang sejarah Universitas Muhammadiyah yang awal berdirinya pada tahun 2011 masih berbentuk STKIP, seiring perjalanan waktu pada tahun 2020 berubah menjadi Universitas yang memiliki 2 fakultas dan 7 program studi Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
Video Profile Universitas Telkom yang di tayangkan dan disaksikan bersama-sama dapat menjadi inspirasi bagi semuanya, bahwa Perguruan Tinggi ini adalah merupakan PTS Terbaik menurut Kemendikbud tahun 2020 dan memiliki 7 Fakultas serta fasilitas perkuliahan yang super lengkap.
Pada kesempatan berikutnya, masing-masing Perguruan Tinggi menyampaikan kesan dan testimoninya dimulai dari Universitas Aisyah Pring Sewu, Universitas Sumatera Selatan, dan STIE IBEK.
Penandatanganan MoU dimulai dari Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung dengan Universitas Telkom, serta saling bertukar plakat dan selanjutnya diikuti dengan penandatanganan MoU Universitas Telkom dengan Perguruan Tinggi lainnya yang telah hadir.
Sebagai penutup, dari Universitas Telkom menghadirkan Rektor Prof.Dr. Adiwijaya, S.Si., M.S.i., dan wakil rektor I Bidang Akademik Universitas Telkom, Dr. Dadan Rahadian untuk sharing knowledge.
Adiwijaya menyampaikan bahwa Universitas Telkom sebagai bapak asuh dari 4 Perguruan Tinggi di LLDIKTI wilayah II mengajak semua Perguruan Tinggi untuk saling menguatkan.
“Kita bisa bekerja sama untuk melangkah lebih jauh, lebih besar, tidak hanya kerjasama ini sampai disini saja, jika tadi dikatakan masing-masing universitas menyatakan usia universitasnya baru sekian tahun, sesungguhnya tidak ada mimpi yang terlalu besar, ini seperti yang disampaikan oleh Andrea Hirata, dari negeri laskar pelangi, sehingga kita bisa saling menginspirasi, saling menguatkan dan sharing knowledge yang saya sampaikan ini semoga bisa bermanfaat”.
“Terimakasih kepada rektor UnMuh BaBel atas Fasilitas yang sudah diberikan, selanjutnya kerjasama ini akan memberi inspirasi membangun karakter, membangun akhlak mulia itu adalah tugas kita bersama”, ungkap Adiwijaya.
Kemudian ia menjelaskan tentang Sustainable University, yaitu strategi membangun pendidikan tinggi yang sustain.
Dadan Rahadian menambahkan tentang peran dosen pada IKU yang berkaitan dengan aktivitas dosen yang membantu kualitas kelulusan mahasiswa, “kita tidak lagi membicarakan berapa cepat mereka kerja di industri, tapi juga tentang kelayakan gaji yang mereka terima artinya ini adalah tantangan penjaminan mutu perguruan tinggi yang harus menjadi konsen kita bersama”.
“Bagaimana kita melaksanakan tugas dan tanggung jawab bersama sebagai pengelola Perguruan Tinggi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan yang terbaik untuk mahasiswa sesuai amanah undang-undang”, pungkas Dadan.
Acara diakhiri dengan makan siang dan ramah tamah bersama seluruh para tamu undangan, dengan harapan dimulai dari sinilah langkah awal untuk saling berkolaborasi, saling menginspirasi dan saling menguatkan, untuk mencapai mutu program pendidikan yang tinggi.(Mj)