(PANGKALAN BARU) Pada tanggal 28 OKtober 2022 bertepatan dengan sumpah pemuda, rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Ir, Fadilah Sabri, S.T., M.Eng., mempublikasikan hasil laporan penelitiannya yang berjudul “Indeks Kesalehan Sosial Kabupaten Bangka Barat”.
Sebagai ketua, ia bersama 6 peneliti lainnya (Desfa Yusmaliana, M.Pd., Rajab Vebrian, M.Pd., M.Iqbal Arrosyad, M.Pd., Adi Saputra, M.Pd.I., Muhammad Tohir, M.Pd., dan Azhar Yadi, S.E) melakukan penelitian kuantitatif sebagai bentuk kontribusi dan komitmen dari Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung terhadap Bangka Barat saat pembukaan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) pada tahun 2021.
Dalam penyusunan RPJMD itu, disebutkan visi dan misi Bangka Barat untuk tahun 2021-2026, visinya adalah “Terwujudnya Masyarakat Bangka Barat Yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat”, dan misinya yaitu “Memajukan Sumber Daya yang Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia”.
Pada visi dan misi Bangka Barat tersebut, terdapat frasa “Bermartabat” dan dalam misinya ada frasa “Berakhlak Mulia”.
Untuk itu UnMuh BaBel sejak September 2021 hingga Agustus 2022 telah melakukan penelitian bagaimana mengukur tingkat kesholehan masyarakat Bangka Barat yang “Bermartabat dan Berakhlak Mulia”.
Teknik penelitian ini diperoleh melalu kuesioner atau angket (data Primer) dan dokumentasi berupa kajian literatur seperti buku terkait indeks kesholehan sosial masyarakat Kabupaten Bangka Barat (data sekunder).
Memang tingkat kesalehan itu abstrak, namun suatu hal yang abstrak itu bisa diukur sesuai dengan variabel, bagaimana cara mengetahui dan mengukur definisi dari visi dan misi itu dapat dikatakan berhasil atau tidaknya maka dilakukanlah uji sampel atau penelitian terhadap 399 koresponden yang tersebar di kecamatan Jebus, Muntok, Parit Tiga, Kelapa, Simpang Teritip dan Tempilang.
Fadillah menjelaskan bahwa kesalehan dapat diukur berdasarkan variabel-variabel tertentu.
“Kita tidak sedang mengukur pribadi seseorang, tetapi yang kita ukur adalah kesholehan praktek mereka dalam menjalankan agama dan pengamalan dari pemahaman mereka itu yang kita ukur, dan ternyata ditemukan bahwa kesholehan individu itu mestinya beriringan dengan kesholehan sosial, namun ternyata pengetahuan orang terhadap sesuatu yang baik, belum tentu membuat orang itu berperilaku baik”
“Ada beberapa variabel termasuk didalamnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup, suka berderma, suka menolong orang, ketaatan terhadap hukum dan sebagainya itu adalah variabel-variabel yang kita ukur”.
Setelah melakukan wawancara terhadap koresponden di Bangka Barat, ternyata hasilnya indeks kesholehan masyarakat Bangka Barat termasuk kategori level baik yaitu tinggi.
Tingkat level penelitian ini terbagi dalam beberapa kategori yaitu ; rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi, sedangkan untuk menuju ke level sangat tinggi itu perlu adanya peningkatan program-program kerja, baik di bidang kesra – sosial – maupun agamanya.
Ini adalah kado spesial bagi Bangka Barat dengan harapan hasil penelitian dari Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, yang digawangi oleh Rektor dan tim peneliti, menjadi cermin bagi pemda Bangka Barat bahwa pada pengukuran efektivitas program kerjanya berkesuaian dengan Visi dan Misi dari Bupati dan Wakil Bupatinya, dan hasil laporan inipun telah diserahkan langsung kepada Bupati Bangka Barat H. Sukirman, S.H., tepat pada saat peringatan hari sumpah Pemuda 28 Oktober 2022.
Untuk pemerintah daerah/kabupaten lainnya pun dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung dalam melakukan penelitian serupa, guna mengetahui seberapa efektifkah program-program kerja dari Pemda tersebut.
Dan bagi Pemda Bangka Barat ada program kerja yang harus dipertahankan dan ada pula yang perlu ditingkatkan, seperti kegiatan pengajian-pengajian dan lain sebagainya.(Mj)