(BANGKA) Pengabdian masyarakat di desa Jada Bahrin, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, yang dilakukan oleh Yuanita, M.Pd., selaku wakil rektor II sekaligus sebagai dosen PGSD dan Erika Fitri Wardani, M.Pd., dosen PGSD dari Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, ditujukan kepada para guru MA dan MTS di Sabilul Muhtadin Bahrin.
Pengabdian ini dilakukan pada hari Rabu (19/10/2022) dengan tema “Pemberdayaan Guru Menyusun E-Bahan Ajar Berbasis Potensi Lokal Bangka Belitung Bermuatan Pendidikan Konservasi di MA dan MTS Sabilul Muhtadin Bahrin”, kegiatan ini pun disambut baik oleh Kepala sekolah, Taqi Yudin Al Hafidz, S.Th.I., serta guru-guru yang ada di sekolahan tersebut.
Yuanita menjelaskan bahwa bahan ajar itu bisa berupa buku, modul, diktat, ataupun LKS.
“Kami mengajarkan pengembangan (elektronik) e-bahan ajarnya melalui Canva, yang mana awalnya para guru MA dan MTS berfikir, bahwa ini hanya untuk guru-guru dengan basic Sains saja, padahal bahan ajar itu dapat dikaitkan dengan potensi lokal semua bidang, seperti ; IPS, Sejarah, Seni, Bahasa Inggris, Matematika dan sebagainya”.
“Tadi kami ajarkan para guru membuat LKS berbasis elektronik melalui aplikasi Canva supaya lebih menarik, lebih bagus, kita ajarkan secara online, kemudian langsung membuat produknya dan Alhamdulillah, selesai”.
“Sebelumnya, guru-guru tersebut memang belum pernah membuat pengembangan seperti ini, karena jika hanya mengandalkan LKS yang isinya hanya soal-soal saja, padahal didalamnya itu kita bisa memasukkan model-model pembelajaran lain, bisa isu-isu terkini yang mana didalamnya nanti nalar siswa lebih kritis, empati dan kreatif”.
“Hal ini untuk melatih cara berfikir kritis, yang sekarang sedang kita hadapi, siswa itu jika diberikan contoh yang tidak dekat dengan mereka, biasanya agak lama mereka menerima pembelajaran tersebut”.
“Untuk potensi lokal, dari sektor pertanian, perkebunan, pariwisata, semua sektor itu ada sehingga seorang guru mata pelajaran Akhlak pun juga bisa, misalnya tentang kerusakan lingkungan, bagaimana akhlak terpuji yang harus kita lakukan dalam menyikapinya dan dikaitkan dengan ayat-ayat Alqur’an tentang kerusakan lingkungan”.
“Ada juga seorang guru matematika yang menemukan potensi lokal pada tudung saji khas Bangka Belitung yaitu gambar diatas permukaan tudung saji yang terdiri dari bangun datar”, ujar Yuanita.
Erika menambahkan, bahwa kegiatan pengabdian di MA dan MTS Sabilul Muhtadin Bahrin berjalan dengan lancar, diikuti oleh guru-guru dengan sangat bersemangat.
“Harapannya, dari kegiatan ini guru dapat menghasilkan lebih banyak lagi bahan ajar, baik yang berupa elektronik ataupun cetak untuk memfasilitasi belajar siswa”.
“Guru jadi lebih banyak lagi mengeksplor potensi lokal Bangka Belitung dan memasukkan muatan pendidikan konservasi dengan mengangkat upaya-upaya bentuk pelestarian untuk dijadikan sebagai sarana ataupun sumber belajar bagi siswa”.
“Hal ini agar siswa merasa lebih mengenal, menghargai dan melestarikan potensi yang ada saat ini, dengan mengangkat potensi lokal daerah diharapkan tumbuh sikap kepedulian dalam diri siswa terhadap lingkungan”, pungkas Erika. (Mj)