(PANGKALAN BARU) – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bangka Belitung mengundang rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (UnMuh BaBel) Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., sebagai narasumber dalam majelis ilmu yaitu pengajian yang diadakan pada Kamis malam (13/10/2022) dengan topik “Mengenal Jati Diri”, pengajian ini rutin diadakan tiap dua minggu sekali dikampus UnMuh BaBel.
Sebelum pengajian dimulai, Fajrul Iman sebagai ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) IMM BaBel menjelaskan bahwa pengajian ini adalah pertemuan perdana kegiatan IMM BaBel periode tahun 2022-2024.
Ia juga mengutip sebuah hadist “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
“Maka kita hadir disini bersama-sama adalah dalam rangka saling belajar untuk mencari ilmu yang berkah, menuju kesurganya Allah”, ungkap Fajrul.
“Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya”, yaitu mengenal jati dirinya sendiri, inilah topik yang akan dibahas bersama tukang ngulon, julukan bagi sang rektor yang selalu membawa suasana menjadi lebih santai dan lebih rileks namun penuh sarat dengan keilmuan ini.
Fadillah Sabri, mengungkapkan bahwa Setiap makhluk yang tidak mengenal diri mereka sendiri dan setiap makhuk yang lupa akan Sang Kholik pasti makhluk itu akan kehilangan arah.
“Lalu bagaimana caranya agar kita mengenal Allah? Caranya kenali diri sendiri, sesuai dengan hadits Man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu (Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya).
Salah satu contoh kita mengenali diri sendiri yaitu bahwa kita tahu sifat kita sebagai makhluk akan musnah sedangkan Allah itu kekal.
Agama itu kalo kita mempergunakan rasionalitas kita untuk memahaminya tidaklah sulit, tetapi tidak semua harus rasional karena ada hal-hal yang sifatnya irasional, untuk itu jadilah sarjana yang berilmu amaliah beramal ilmiah, yaitu ulul albab ‘orang yang berakal’.
Ketika ada pertanyaan dari seorang mahasiswa, bagaimana caranya agar kita dapat diterima oleh orang lain sementara kita berbeda dengan orang kebanyakan dilingkungan kita?
Fadillah menjelaskan bahwa kita harus memiliki suatu karya, sehingga orang lain akan melihat dan juga akan dapat mengikuti kita tanpa memandang lagi perbedaan kita.
“Orang yang punya prestasi itu karena adanya eksistensi, setiap orang yang punya eksistensi pasti punya prestasi, setiap orang yang punya prestasi karena ia punya aksi, kenapa dia punya aksi? karena dia mampu membuat narasi, narasi itu adalah dari gagasan besar yang ada didalam pikiran.
“Belajarlah bangun gagasan, agar mampu menarasikan gagasan anda, lalu aksikan hal tersebut maka anda akan punya prestasi”.
Demikian penjelasan Fadillah, agar kita mampu berbaur dengan lingkungan masyarakat meskipun kita memiliki pandangan yang berbeda.
Untuk memahami segala sesuatu itu harus ada ilmunya, itulah pentingnya mengaji, dan mengaji itu harus tuntas, jangan langsung mengambil kesimpulan, fahami betul-betul apa yang dikaji.
Pengajian yang berlangsung dari pukul 19:30 WIB hingga pukul 21:00 WIB, terasa masih belum cukup dalam satu pertemuan, namun masih ada pertemuan-pertemuan yang akan datang dengan materi-materi menarik lainnya, dalam pengajian rutin bersama IMM BaBel. (Mj)