Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Gelar KKN Internasional di Filipina

Davao (10/08/2022) Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) menggelar KKN Internasional sebagai salah wujud dari Visi universitas untuk memiliki peran aktif dan berdaya saing pada taraf internasional pada tahun 2034. Pengabdian tersebut dilakukan bersama-sama dengan empat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) lainnya yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Universitas Muhammadiyah Makasar dan Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon. Kegiatan kolaborasi ini akan berlangsung selama satu bulan penuh sampai awal September 2022 mendatang.

Pengabdian ini dilaksanakan di Filipina bagian selatan, yaitu Davao City dan sekitarnya. Selain itu, KKN serupa juga dilaksanakan di Malaysia. Dzihan Khilmi Ayu Firdausi, M.Pd, selaku Ketua LPPM Unmuh Babel menyampaikan bahwa program ini merupakan hasil koordinasi dan kerjasama antara beberapa PTMA termasuk Unmuh Babel dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) yang ada di kota Davao, Filipina.

Secara terperinci, pengabdian ini akan dilaksanakan di beberapa daerah di sekitar kota Davao yaitu di General Santos, Glan, Laensasi serta di kota Davao itu sendiri. Dalam kesempatan itu, Haiyudi, S.Pd., M.Ed, dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, melakukan pendampingan kepada mahasiswa serta menyerahkan langsung kepada masyarakat setempat dimana akan dilakukannya program pengabdian ini. “Proses penyerahan mahasiswa ini bukan bertujuan untuk melepaskan, melainkan untuk memohon bimbingan dalam proses pengabdian supaya mereka mendapatkan pengalaman tambahan tentang kehidupan di luar” ujarnya kepada perwakilan Sekolah Indonesia Davao.

Dalam kesempatan yang sama kepala Sekolah Indonesia Davao, Daulat Siregar, M.Pd, menyambut baik kedatangan mahasiswa yang akan melakukan pengabdian di sekolah serta masyarakat sekitar. Hal ini guna menumbuhkan semangat terutama bagi pelajar di sekolah Indonesia Davao itu sendiri. “Kami menyabut baik kedatangan rekan-rekan mahasiswa untuk bersama-sama berkegiatan dengan kami baik di sekolah maupun nanti di masyarakat sekitar. Salah satu program yang mungkin bisa dilakukan yaitu pengajaran Bahasa Indonesia, sebab meskipun mereka keturunan Indonesia, namun banyak dari mereka yang masih memiliki keterbatasan berbahasa Indonesia” Ungkap Kepsek yang ramah tersebut.

Selama sebulan kedepan, 35 mahasiswa dari gabungan lima PTMA tersebut akan melakukan banyak program, terutama pendampingan terhadap warga keturunan Indonesia dalam hal dokumen kewarganegaraan, pengenalan atau penyegaran terhadap budaya dan bahasa Indonesia serta meningkatkan kecintaan terhadap Indonesia (hyd).